Thursday, 15 May 2014

Judulnya arranged tour. Tapi persiapannya serba impulsive dan instant. Jam 6.30 kita telpon dan dapat konfirmasi tour, langsung buru-buru bongkar ransel. Packing handuk, bikini, underwater casing dan tentunya juga nggak ketinggalan sunscreen dan aftersun. Biarpun cuaca mendung, bukan berarti nggak ada resiko kulit terbakar. Ya kan? Satu setengah jam kemudian, kami sudah duduk manis di Ao Pier Phuket sambil harap-harap cemas apakah kapal tetap akan berangkat. 

Mendungnya tebal banget dan.. oh noo! mulai gerimis rintik-rintik!
Ternyata tour tetap berangkat. Kapal tradisional dua tingkat ini pun melaju dan akan berlabuh menyusur 3 pulau paling top di Laut Andaman. Dipandu dengan guide yang super berisik beradu dengan backsound hip-hop R&B ala phuket night club untuk membuat mood para tourist happy. Tujuan pertama adalah ke Koh Panak, yang jaraknya 30 menit dari Ao Pier. “ We are going to Bat Cave to see Batman. Are you readyyyy?” seru mas tour guide sambil memberi komando agar pasukan pink canoe bersiap-siap. 

Masing-masing tamu dibagi berdua atau bertiga dalam satu canoe dan di dampingi oleh satu canoe paddler. Koh Panak adalah deretan pulau karst dengan sejumlah gua didalamnya. Pulau ini sudah ada dari sejak daratan bumi terbentuk. Karena pergerakan lempeng benua, pulau ini terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Jalur air yang masih di sela-sela pecahan pulau pada akhirnya menghasilkan deretan gua di dalamnya dan juga tiang-tiang stalaktit raksasa yang menghias dinding gua. 



Canoe ini yang membawa kami menyusur gua
Perjalanan menyusur gua pun seru sekali. Selain gelap dan harus berhati-hati dengan pilar-pilar stalaktit, ada beberapa bagian gua yang hanya bisa dilewati oleh lorong kecil. Awalnya saya nggak yakin canoe kami akan masuk. Tapi tentunya mas paddler sudah jago mengakalinnya. Kami harus tiarap sehingga mas paddler bisa mengempiskan canoe agar bisa lebih fleksible mengikuti lebar-sempitnya lorong masuk jalur tersebut. 

Mind your head! 
0

Thursday, 1 May 2014

Time to relax and follow the art of doing nothingidealnya, liburan itu direncanakan dengan matang. Booking tiket ketika promo. Perhitungkan cuaca. Sediakan waktu dan budget yang cukup. Tapi sayang. Hidup saya memang nggak ideal. Punya waktu liburan cuman di bulan yang hujan dan petir lagi heboh-hebohnya. Ngga terlalu banyak pilihan. Jadi jalan-jalan ke Phuket tetap dijalankan dengan disclaimer: “ lo bakal kehujanan loh!”. Dan eh, benar. Memang bukan mitos. Sampai di airport Phuket, sudah langsung disambut hujan yang nggak basa-basi. Terus berlanjut dengan besoknya. Dan juga besoknya lagi. Hmm.. pengin komplain, tapi kalau ditilik ulang kan alasan liburan adalah slow down, relax dan recharge. Mungkin memang begini caranya. Harus dipaksa sama hujan. Duduk-duduk manis di balkon, baca buku, melamun melihat titik-titik air jatuh dari langit ke taman… 

 Complete facility keeps you going… di Phuket, kami memilih tinggal di Avista Kata Beach Hotel. Alasannya? Hotelnya besar! Memang kita sudah membayangkan kalau liburan ini akan banyak saingan sama hujan. Terbukti ini sangat menolong sebagai SOS dari kebosanan. Di lobby hotel, Avista menyediakan beberapa gazebo buat malas-malasan. Kalau bosen di kamar, sayapun beralih ke area sini. Tinggal bawa buku bacaan, (tanpa malu-malu) minta welcome drink lagi dan langsung tenggelam dalam buku bacaan dan bunyi hujan. Kalo sudah bosan lagi, pindah ke gym. Happy banget sama gym di sini yang komplit. Really make me feel home.


License to taste the local spice…ini yang kami lakukan ketika human sedikit reda. Jalan-jalan ke sekitaran hotel. Explore makanan local. Ketemu dengan abang-abang som tam. Mau bandingin enakan mana antara kaki lima dan bintang lima. Pemenangnya adalah…haha, masih lebih suka bintang lima. Somtam kaki lima ini ada rasa batu cobeknya. Agak aneh-aneh gimana. Tapi overall tetap enak sih. Buktinya habis juga. Lain hari, sasaran berikutnya adalah sea food. Ada restaurant India yang memajang paket seafood di luar. Awalnya cuma kita lewati saja dan numpang foto. Setelah 4 kali lewat,  di seliweran ke 5 pas si owner yang jaga. Orang India, sudah 8 tahun tinggal di Phuket. Dia bilang, bumbu seafood-nya beda. Yang ini mixed Thai-India. Hmm.. nggak kebayang. Daripada penasaran, kita coba aja gimana? 


Last minute tour call  … hari ketiga di phuket. ada yang aneh karena hujan hanya rintik-rintik saja. nggak boleh di sia-siakan. Saya browsing beberapa paket Phuket free and easy. Pilihan jatuh pada 
http://www.phuketeasytour.com. Penginnya book paket yang ke Phi Phi Island. Tapi angin dan hujan ke arah Phi Phi terlalu besar sehingga nggak ada speed boat yang berangkat. Kita coba pilihan yang lain, 3in1: Pha Nga Bay & James Bond Island. Untungnya hoki lagi bagus. Pas ada seat, mobil tour juga sedang menuju Avista untuk jemput seberapa tourist dari Avista. Langsung ambil ransel dan packing kilat. yeayy!


Dancing with the rain ingat masa kecil. hujan turun, mata langsung binar-binar yang langsung disambut sama nyokap dengan tatapan mengancam. awas ya kalau main hujan-hujanan. sesekali waktu curi kesempatan. dan benar kata kakak saya, hujan-hujanan itu seru dan enak. jadi kenapa musti takut hujan. yuk kita main ke pantai hujan-hujanan :)






0

Author