Menjadi tantangan sendiri untuk travelling ke tempat yang masih jarang di kunjungi turis. Terutama dalam urusan packing karena saya nggak tahu pasti di sana ada apa saja. Sedikit khawatir karena Pulau Simeulue yang akan saya kunjungi ini termasuk dalam wilayah propinsi Aceh. Saya kurang tahu, apakah mereka juga menjalankan hukum syaria dan menerapkan batas-batas khusus berpakaian. Dan saya pun sibuk googling dan telpon Mike berkali-kali untuk meyakinkan celana pendek atau bermuda tidak dilarang disana. Buat lebih amannya, akhirnya saya memasukkan juga rok agak panjang dan kaos lengan panjang ke dalam koper.
picture courtesy of YouQueen.com |
Detik-detik menjelang hari H agak menegangkan dan penuh drama. Pertama, datang email dari Garuda yang meminta saya kontak mereka untuk reconfirm tiket re-route saya. Sempat deg-deg-an, nggak tahunya masalah administrasi saja. Kedua, datang sms dari Susi Air, pesawat saya yang terjadwal berangkat tanggal 9 Dec sore, ternyata tidak bisa terbang karena ada maintenance. Jadi dialihkan ke pesawat besok pagi-nya. Hadeuhh. Artinya saya harus bermalam di Medan, dong! Terpaksa deh saya gedubrak gedubruk harus booking hotel dan juga mundurin jadwal pesawat ke Medan. Masuk Agoda.com, mata saya langsung bling-bling lihat Super Deal-nya Hotel Aryaduta yang discount 60%. Langsung booking deh! Ketiga, Kobo apps di iPad crashed. Awww!! yang ini bahaya banget. Saya sudah terbiasa packing ringan karena semua buku sudah diconvert ke dalam bentuk digital. Bisa mati gaya kalo Kobo mendadak ngga bisa dibuka. Terpaksa deh terbirit-birit ke Lucy's Kitchen di lantai bawah apartment saya buat numpang wifi dan download ulang semua buku-buku dan majalah digital saya.
All my bag are packed and I'm ready to go. Saya sangat bangga dengan packing skill saya. Jarang banget says pergi dengan koper besar. Untuk travelling ke Simeulue selama 6 hari ini, berat bagasi saya hanya 10.3 kgs. Hebat kan? Padahal di dalamnya sudah termasuk hair dryer, segala macam krim muka, badan, sunblock, DVD. Trik-nya simple. Bikin plan detail per hari mau pakai baju apa saja untuk 3 hari. Iya, 3 hari saja dan habis itu di rolling atau mix n match. Trus berikutnya, pastikan bawa lipstic merah dan blush on (saya bawa warna coral). Kenapa? kan kita narsis dan suka foto-foto. Baju boleh saja simple dan bawa secukupnya. Tapi foto kita jalan-jalan nggak boleh nggak bagus. For that, red lipstick will do the work! Percaya deh :).
Untunglah semua lancar. Tadi ke airport tidak terlalu macet. 45 menit sudah langsung sampai. Dan sekarang sudah tiba di Medan. Baru sekali ini ke Medan bukan karena urusan kantor. Jadi berasa deh betapa menyebalkannya airport ini. Bagasi saya kecil, tapi saya juga bawa satu kardus berat isi sejumlah buku bacaan untuk anak-anak di Simeulue. Sialnya, semua trolly disabotase oleh porter. Sementara saya nggak sudi hauras pakai porter kalau dipaksa. Terpaksa saya seret sendiri si kardus berat ini. Untunglah begitu pintu keluar, jemputan dari Hotel Aryaduta ternyata sudah menunggu. Beban segera dipindahtangankan :):).
Perjalanan ke hotel memakan waktu kurang dari 30 menit. Proses check in sangat cepat. Jadi sepuluh menik kemudian, masuklah saya ke kamar yang cukup nyaman ini. Ukuran kamar tidak terlalu besar. 32sqm saja. Tapi perlengkapan komplit, kondisi sangat bersih dan terkesan baru. Kelebihannya, free wifi dengan kecepatan yang ngga mengecewakan. Kekurangannya, jumlah colokan-nya cuma 2. Oh no! untuk jaman sekarang kayaknya colokan adalah bahan pokok dalam menginap. Karena untuk malam ini saja ada 5 item yang harus dicolok: blackberry, galaxy note, power bank,batere kamera dan ipod. Sighhh. Terpaksa harus ada yang di korbankan, deh.
No comments:
Post a Comment