Sunday 16 March 2014

Sebenarnya saya berharap programe Bizzare Foods-nya Anthony Zimmerman itu nggak pernah ada. 
Pengaruhnya luar biasa, menggelitik rasa ingin tahu teman-teman saya ini. Dari pertama menjejakkan kaki di Marakesh, mereka sudah heboh bertanya sana sini dimana dapatin otak kambing. Dengan bahasa Inggris orang sono yang terbatas dan bahasa Perancis saya yang jauh dari pas-pas-an, usaha untuk mendapatkan otak kambing ini sungguh menantang. Berkali-kali kita coba jelaskan ke Abdelillah. Tapi melihat cara dia manggut-manggut ragu, kita nggak yakin sih kalau dia tahu maksud kita. Jadinya, tak ada cara selain lihat-eksplore-coba. Sayang, saya cuma bisa ngelihat aja. Soalnya dalam kondisi normal saja saya berkali-kali masuk UGD gara-gara makanan. Daripada nanti bikin semua orang susah, mending tahu diri makan yang aman-aman saja. Paling banter tutup muka atau deg-deg-an menelan ludah pas teman-teman saya lagi cobain yang aneh.
the colorful condiments in Fes Bazaar
Hunting otak kambing ini dimulai di Fes. Perjalanan menuju makan siang, Hannab membawa kita melewati pasar tradisional. Suasananya beda banget dengan bazaar. Lebih ramai, lebih berisik dan lebih bau. Bau kambing. Saya pusing, teman-teman saya matanya pada berbinar dengan bubble thought melembung besar.. otak kambing.. otak kambing. Di kanan kiri pasar memang isinya orang jualan apapun dari kambing. Salah satu yang paling menonjol adalah semacam soup jerohan. Khlea namanya. Isinya jerohan kambing berikut lemak-lemaknya, direndam garam dan olive oil. Biasa jadi cemilan. Hiiiii… Tak ada otak, temannya otakpun jadi. 

Khlea - Jerohan yang mau diawetkan
0

Author